TOKSISITAS DARI ZAT BIASANYA TERGANTUNG
PADA FAKTOR-FAKTOR BERIKUT:
- Bentuk dan
sifat bahan kimia.
- Dosis, terutama
hubungan dosis-waktu.
- Rute paparan.
- Jenis.
- Tahap kehidupan,
seperti bayi, dewasa, atau lansia.
- Jenis kelamin.
- Kemampuan untuk
diserap.
- Metabolisme.
- Distribusi
dalam tubuh.
- Pengeluaran.
- Kesehatan
individu, termasuk fungsi organ, individu dan kehamilan yang melibatkan
perubahan fisiologis yang dapat mempengaruhi toksisitas.
- Status nutrisi.
- Adanya bahan
kimia yang lain.
- Ritme sirkadian
(waktu diberikannya obat atau zat lain).
FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN BAHAN
KIMIA
BENTUK DAN SIFAT BAHAN KIMIA
Bentuk dari zat atau substansi mungkin
memiliki dampak yang besar terhadap keracunan terutama untuk elemen logam, juga
disebut logam berat. Misalnya, toksisitas uap merkuri sangat berbeda dari metil
merkuri. Contoh lain adalah kromium. Cr3+ relatif tidak
beracun sedangkan Cr6 + menyebabkan kulit atau hidung
korosi dan kanker paru-paru. Aktivitas kimiawi bawaan dari zat juga sangat bervariasi. Beberapa zat dapat
dengan cepat merusak sel-sel yang menyebabkan kematian sel segera. Lainnya
perlahan-lahan mengganggu fungsi sel.
Sebagai contoh:
- Hidrogen
sianida mengikat enzim sitokrom oksidase mengakibatkan hipoksia seluler dan
kematian yang cepat.
- Nikotin
berikatan dengan reseptor kolinergik dalam sistem saraf pusat (SSP) mengubah
konduksi saraf dan merangsang timbulnya kelumpuhan secara bertahap.
DOSIS
Dosis adalah faktor yang paling penting
dan kritis dalam menentukan apakah suatu zat akan menjadi racun akut atau racun
kronis. Hampir semua bahan kimia dapat menjadi racun akut jika dosis yang cukup
besar diberikan. Seringkali untuk toksisitas akut dan kronis mekanismenya berbeda
terhadap organ target dan toksisitasnya. Contohnya adalah:
Racun |
Toksisitas akut |
Efek Racun Kronis |
Etanol |
Depresi CNS |
Sirosis hati
(Liver) |
Arsenik |
Kerusakan
gastrointestinal |
Kanker
kulit/hati |
Tabel
6. Contoh toksisitas akut dan kronis
RUTE PAPARAN (Exposure Route)
Rute paparan adalah cara seorang
individu kontak dengan zat beracun, penting
dalam menentukan toksisitas. Beberapa bahan kimia mungkin sangat beracun oleh
satu rute tetapi pada orang lain tidak.
Dua alasan
utama perbedaan dalam penyerapan dan distribusi di dalam tubuh. Sebagai contoh:
- Bahan kimia
tertelan, ketika diserap dalam usus, didistribusikan dahulu ke hati dan dapat
segera didetoksifikasi.
- Racun inhalasi
segera memasuki sirkulasi darah umum dan dapat didistribusikan ke seluruh tubuh
sebelum didetoksifikasi oleh hati.
Organ target yang berbeda sering dipengaruhi oleh rute yang
berbeda dari paparan.
Gambar 29. Penyerapan
(Sumber Gambar: ORAU, ©)
Gambar 30. Inhalasi
(Sumber Gambar: ORAU, ©)
PENYERAPAN
Kemampuan diserap adalah penting untuk sistem
toksisitas. Beberapa bahan kimia mudah diserap dan yang lain sulit diserap
dengan baik. Misalnya, hampir semua alkohol sangat mudah diserap ketika
dicerna, sedangkan sebagian besar polimer hampir tidak bisa diserap. Taraf dan
tingkat absorpsi sangat bervariasi tergantung pada bentuk kimia dan rute
paparannya. Sebagai contoh:
- Etanol mudah
diserap oleh saluran pencernaan tetapi sulit diserap melalui kulit.
- Merkuri organik
mudah diserap dari saluran pencernaan; Sulfat Timbal anorganik tidak mudah diserap.
FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN
ORGANISME
JENIS ORGANISME
Respon beracun secara substansial dapat bervariasi
tergantung pada spesiesnya. Sebagian besar perbedaan antara spesies disebabkan
oleh perbedaan metabolisme. Yang lain
mungkin disebabkan oleh perbedaan anatomis atau fisiologis. Sebagai contoh,
tikus tidak bisa muntah dan mengeluarkan racun atau lebih mudah terjadi iritasi parah, sedangkan manusia dan anjing
bisa muntah.
TOKSISITAS SELEKTIF mengacu pada perbedaan spesies dalam
toksisitas antara dua spesies yang terpapar secara bersamaan. Ini adalah dasar
untuk efektivitas pestisida dan obat-obatan. Sebagai contoh:
- Insektisida bersifat
mematikan bagi serangga tetapi relatif tidak beracun pada hewan.
- Antibiotik
bersifat toksik bagi mikroorganisme, sementara hampir tidak beracun pada
manusia.
TAHAP KEHIDUPAN
Usia atau tahap kehidupan seseorang mungkin penting dalam menentukan
responsnya terhadap racun. Beberapa bahan kimia lebih beracun bagi bayi atau
lansia daripada orang dewasa.
Sebagai contoh:
- Parathion lebih
beracun pada hewan muda.
- Nitrosamin
lebih karsinogenik pada hewan yang baru lahir atau muda.
Gambar 31. Tahap kehidupan individu
dapat mempengaruhi responnya
terhadap racun (Sumber
Gambar: Foto iStock, ©)
JENIS KELAMIN
Jenis Kelamin (Gender) dapat memainkan peran besar dalam mempengaruhi toksisitas. Perbedaan
fisiologis antara pria dan wanita, termasuk perbedaan dalam farmakokinetik dan farmakodinamik yang dapat
mempengaruhi aktivitas obat.
Dibandingkan
dengan laki-laki Farmakokinetik pada tubuh wanita umumnya dapat dipengaruhi
oleh berat badannya yang lebih rendah, motilitas gastrointestinal lebih lambat,
aktivitas enzim usus yang lebih rendah, dan fungsi ginjal lebih lambat (laju filtrasi
glomerulus). Pengosongan lambung yang tertunda pada wanita dapat menyebabkan
kebutuhan interval yang panjang antara makan dan minum obat yang membutuhkan
penyerapan pada perut kosong. Juga ada perbedaan fisiologis lainnya antara pria
dan wanita. Pembersihan ginjal yang lebih lambat pada wanita, misalnya, dapat
mengakibatkan kebutuhan untuk penyesuaian dosis obat-obatan seperti digoxin
yang diekskresikan melalui ginjal.
Secara umum,
perbedaan farmakodinamik beberapa obat, seperti beta blockers, opioid, dan
beberapa antipsikotik antara wanita dan pria termasuk sensitivitas/kepekaan dan
peningkatan efektivitas, lebih besar pada wanita.
Studi pada
hewan juga telah mengidentifikasi perbedaan terkait gender. Sebagai contoh:
- Tikus jantan 10
kali lebih sensitif dari tikus betina terhadap kerusakan hati akibat DDT.
- Tikus betina
dua kali lebih sensitif terhadap parathion seperti halnya tikus jantan.
Gambar 32. Simbol gender (jenis
kelamin) untuk wanita (kiri) dan pria
(kanan) (Sumber Gambar:
Foto iStock, ©)
METABOLISME
Metabolisme, dikenal juga sebagai biotransformasi, adalah konversi
bahan kimia dari satu bentuk ke bentuk lainnya oleh organisme biologis.
Metabolisme adalah faktor utama dalam menentukan toksisitas. Produk metabolisme
dikenal sebagai metabolit. Ada dua jenis metabolisme:
1.
Detoksifikasi
2.
Bioaktivasi
Dalam DETOKSIFIKASI, xenobiotik diubah menjadi bentuk yang kurang beracun. Ini
adalah mekanisme pertahanan alamiah organisme. Umumnya, detoksifikasi mengubah
senyawa yang larut dalam lemak menjadi senyawa polar.
Dalam BIOAKTIVASI, xenobiotik diubah menjadi bentuk yang lebih
reaktif atau beracun. Sitokrom P-450 (CYP450) adalah contoh jalur enzim yang
digunakan untuk memetabolisme obat. Pada lansia, metabolisme obat CYP450 seperti fenitoin dan
carbamazepine dapat menurun. Oleh karena itu, efek dari obat tersebut mungkin
kurang jelas. Metabolisme CYP450 juga dapat dihambat oleh banyak obat. Risiko
toksisitas dapat ditingkatkan jika obat CYP450 enzim-menghambat/inhibiting
diberikan dengan satu yang bergantung pada jalur untuk metabolisme.
Ternyata mikrobiota usus dapat berdampak
toksisitas obat dan bahan kimia lainnya. Misalnya, mikroba usus dapat
memetabolisme beberapa bahan kimia di lingkungan dan metabolisme yang
bergantung pada bakteri dari beberapa bahan kimia dapat memodulasi
toksisitasnya. Juga, bahan kimia di lingkungan dapat mengubah komposisi
dan/atau aktivitas metabolisme dari bakteri gastrointestinal, sehingga
berkontribusi secara bermakna untuk membentuk microbioma individu. Studi
tentang perubahan ini adalah bidang toksikologi yang baru muncul.
DISTRIBUSI DI DALAM TUBUH
Distribusi racun dan metabolit beracun pada
seluruh tubuh pada akhirnya akan menentukan bagian mana toksisitas itu terjadi.
Suatu penentu utama apakah racun yang akan merusak sel adalah racun yang larut dalam lemak. Jika
racun ini larut dalam lemak, itu mudah menembus membran sel. Banyak racun yang
disimpan di dalam tubuh. Jaringan lemak, hati, ginjal, dan tulang adalah tempat
penyimpanan racun yang paling umum. Darah berfungsi sebagai jalan utama untuk
distribusi racun. Getah bening (Limfa) juga mendistribusikan beberapa bahan
beracun.
PENGELUARAN/EKSKRESI
Bagian yang dilalui dan laju ekskresi
racun merupakan faktor utama yang mempengaruhi toksisitas xenobiotik. Ginjal adalah organ ekskretoris utama, diikuti
oleh saluran pencernaan, dan paru-paru (untuk gas). Xenobiotik juga dapat
diekskresikan dalam keringat, air mata, dan susu. Sejumlah besar serum darah
disaring melalui ginjal. Racun yang larut dalam lemak yang diserap (direabsopsi) dan terkonsentrasi dalam sel ginjal. Kerusakan
fungsi ginjal menyebabkan lebih lambat membersihkan dari racun dan meningkatkan
potensi beracun. Ginjal akan mengalami beban yang berat.
STATUS KESEHATAN
Kesehatan individu atau organisme dapat
memainkan peran utama dalam menentukan tingkat dan jenis potensi toksisitas.
Sebagai contoh, seorang individu mungkin memiliki penyakit ginjal atau hati
yang sudah ada sebelumnya. Kondisi tertentu, seperti kehamilan, juga
berhubungan dengan perubahan fisiologis pada fungsi ginjal yang dapat
mempengaruhi toksisitas.
STATUS NUTRISI/GIZI
Diet (status gizi) dapat menjadi faktor
utama dalam menentukan siapa yang tidak atau tidak akan mengembangkan
toksisitas. Sebagai contoh:
- Konsumsi ikan yang
telah menyerap merkuri dari air yang terkontaminasi dapat mengakibatkan
keracunan merkuri; antagonis untuk toksisitas merkuri adalah nutrisi selenium.
- Beberapa
sayuran dapat menumpuk (mengakumulasi) Cadmium dari tanah yang terkontaminasi;
antagonis (menurunkan toksisitas) untuk toksisitas kadmium adalah nutrisi seng.
- Grapefruit mengandung zat
yang menghambat jalur detoksifikasi obat P450, membuat beberapa obat menjadi
lebih toksik.
RITME CIRCADIAN
Ritme sirkadian dapat berperan dalam
toksisitas. Contohnya, tikus yang diberikan obat imunosupresif memiliki
toksisitas berat dalam usus mereka 7 jam setelah onset ringan (serapan cahaya) dibandingkan
dengan kontrol dan waktu yang lain dalam sehari. Tikus memiliki perubahan
aktivitas enzim pencernaan dan indikator fisiologis lainnya pada saat pemberian
dosis ini.
Terima kasih ibu atas materinya🙏
ReplyDeleteNama : Veren Solang
Nim : 711335119056
Prodi : DIV semester 3
Terima kasih ibu atas materinya🙏
ReplyDeleteNama : I Wayan Aditya Aryaweda
Nim : 711335119002
Prodi : DIV semester 3
Terimakasih ibu atas Materinya
ReplyDeleteNama: Andreas David Pakasi
NIM : 711335119012
Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan Semester III
ReplyDeleteTerimakasih bu atas materinya🙏
Nama : Juan Geraldy Tenga
Nim : 711335119033
D-IV Kesehatan Lingkungan
Sem 3
Terima kasih atas materinya ibu🙏🙏
ReplyDeleteNama: Heny A. Purnama Sari
Nim: 711335119028
Prodi: DIV Kesehatan Lingkungan
Semester/ Tingkat: III/II
Terima kasih ibu atas materinya🙏🏻
ReplyDeleteNama : Jesiana C. Y. Palapa
NIM : 711335119031
Prodi: DIV Kesehatan Lingkungan
Sms/Tkt:III/II
Terimakasih ibu atas materinya 🙏🏻
ReplyDeleteNama : Meilinda Natasya Allow
NIM : 711335115026
Sem/Tkt : 3/II
Prodi : D-IV kesehatan Lingkungan
Terimakasih ibu atas Materinya🙏
ReplyDeleteNama : Tamara Mangulu
Nim : 711335119007
D-IV Kesehatan Lingkungan
Tkt 2/sem 3
Terimakasih Bu atas materinya
ReplyDeleteNama : Sukmawati Kusnan
Nim : 711335119053
Sem/TK : 3/II
Prodi : D-IV kesehatan Lingkungan
Terima kasih ibu atas materinya🙏🏻
ReplyDeleteNama : Felix E.Massie
NIM : 711335119001
Prodi: DIV Kesehatan Lingkungan
Sms/Tkt:III/II
Terimakasih materinya bu 🙏
ReplyDeleteNama : Vilnagia Liska Sondakh
Nim : 711335119008
Sem 3
DIV kesehatan lingkungan
Terimakasih Bu atas materinya
ReplyDeleteNama : Sukmawati Kusnan
Nim : 711335119053
Sem/TK : 3/II
Prodi : D-IV kesehatan Lingkungan
terimakasih ibu atas materinya
ReplyDeletenama : irhamna bayan
nim : 711335119029
sem/tkt : 3/II
prodi : DIV Kesehatan Lingkungan
Terimakasih ibu atas materinya🙏
ReplyDeleteNama : Nurhalka Seram
Nim : 711335119043
Sem/Tkt : 3/2
Prodi : D-IV Kesehatan Lingkungan
Nama : Willhard S.A Aramana
ReplyDeleteNim : 711335119059
Prodi : D4 kesehatan lingkungan
Sem/tkt : 3/2
terimakasih ibu atas materinya
ReplyDeletenama : Meylisa Liyanthi Tumboimbela
nim : 711335119038
sem/tkt : 3/II
prodi : DIV Kesehatan Lingkungan
Terimaksih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Virjgin A. Suruh
Nim :711335119058
D-IV Kesehatan Lingkungan
Tkt 2/semester 3
Terima kasi ibu atas materinya 🙏
ReplyDeleteNama: Sutrisman.S.E.Pido
Nim:711335119054
D-lV kesehatan lingkungan
Tkt 2/sem 3
Terimahkasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama:Schwarz Y.Poli
Nim:711335119051
Prodi:D-lV kesehatan lingkungan
Sem3/Tkt 2
Terimakasih Bu atas materinya
ReplyDeleteNama : Tivani M.A Baramanis
Nim : 711335119055
Sem/TK : 3/II
Prodi : D-IV kesehatan Lingkungan
Terimakasih bu atas materinya
ReplyDeleteNama: Rangga Mamonto
NIM: 711335119047
Sem/tkt: III/II
Prodi: D-IV Kesehatan Lingkungan
Terima Kasih atas materinya,bu
ReplyDeleteNama : Hanifah Ayu Wandira
Nim : 711335119027
Prodi : D-IV Kesehatan Lingkungan
Sem/Tkt : 3/2
Terima kasih ibu atas materi nya
ReplyDeleteNama:Leandro Mandas
PRODI:D4 kesehatan lingkungan
Smtr3 Tk 2
Nim:711335119036
DeleteTerimakasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : vianney salvator assah
Nim : 711335119057
Prodi: D-IV
Sem/tkt:3/2
Terimakasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Kenev Josua Lumowa
Nim : 711335119034
Prodi : DIV
Sem/tkt : 3/2
Terima kasih ibu atas materinya 🙏
ReplyDeleteNama: Erik J.R Junus
Nim:711335119023
D-lV kesehatan lingkungan
Tkt 2/sem 3
Terima kasih atas materinya,bu🙏
ReplyDeleteNama:Jindriani H.Bawues
Nim:711335119032
Prody:DIV Kesehatan lingkungan
Terimakasih bu atas materinya
ReplyDeleteNama: Ni Wayan Widya Puspa wardani
Nim: 711335119006
Tkt/sem:II/3
Prodi: DIV Kesehatan Lingkungan
Terima kasih atas materinya bu
ReplyDeleteNama Rivaldi saharia
Nim 711335119048
Prodi DIV kesehatan lingkungan
Sem/tkt III/II
Terimakasih ibu Atas Materinya🙏
ReplyDeleteNama : Natasya Tesalonika Lampou
Nim : 711335119041
Prodi : D-IV Kesehatan Lingkungan
Sem/Tkt : 3/II
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama:Leandro Mandas
Nim711335119036
Prodi:D4 kesling
Smstr 3 Tk 2
Terima kasih ibu ats materinya 🙏
ReplyDeleteNama:Angelina Kombong Lamba
Nim:711335119015
Prodi:D IV Kesehatan Lingkungan
Sem/tkt:3/2
Terima kasih atas materinya ibu🙏
ReplyDeleteNama:Andita Geresi
Nim:711335119013
Prodi: D-IV Kesehatan Lingkungan
Sem/Tkt:3/2
Terima kasih ibu atas materinya😇🙏
ReplyDeleteNama:Nydia Enjelika Sasauw
NIM: 711335119044
Prodi: DIV Kesehatan Lingkungan
Tkt/semester:II/III
Terima kasih atas materinya bu 🙏
ReplyDeleteNama: Gusti Mutia Lampus
Nim:711335119026
Prody:DIV Kesehatan lingkungan
Terimakasih materinya bu 🙏
ReplyDeleteNama: Candhy GC Mamarasi
NIM: 711335119019
Sem 3
DIV kesehatan lingkungan
Terimakasih Atas Materinya ibu 🙏
ReplyDeleteNama: Gerry Marsel Ngau
Nim: 711335119025
Prodi: DIV Kesehatan Lingkungan
Tkt/semester: II/III
Terimakasih atas materinya bu
ReplyDeleteNama : Sitti Khofifah Makalalag
Nim : 711335119052
Prodi : D4 Kesehatan Lingkungan
Tkt/sem : II/III
Terimakasih bu atas materinya..🙏
ReplyDeleteNama : Angel Taung
Nim : 711335119014
DIV kesehatan Lingkungan
Terimakasih bu atas materinya..🙏
ReplyDeleteNama : Angel Taung
Nim : 711335119014
DIV kesehatan Lingkungan
Terima Kasih Atas Materinya Bu 🙏
ReplyDeleteNama: Badaria Mutiara Mokoginta
Nim: 711335119018
Prodi: D-IV Kesehatan Lingkungan
Sem/Tkt: 3/2
Terima kasih atas materinya bu 🙏
ReplyDeleteNama: Anggel Gabryela Muntia
Nim:711335119016
Prody:DIV Kesehatan lingkungan
Terimakasih atas materinya bu.
ReplyDeleteNama:abdul Haris
Nim: 711335119009
Prodi: D-IV keshtnbLingkngan/ Sem 3
Trimahkasi ibu
ReplyDeleteNama. Mario ogar manopo
Nim. 711335119005
Prodi. D4kesling tingkat dua semester3
Terima kasih ibu atas materinya🙏
ReplyDeleteNama : Novianti H. Soepaat
Nim : 711335115040
Tkt/Sem : 2/3
Prodi : DIV Kesling
Terimakasih Ibu atas materinya🙏
ReplyDeleteNama : Ribka Waruis
NIM : 711335118037
Prodi : D-IV kesling
Tkt/ Sem : 2/3
Terima Kasih Bu Materinya..
ReplyDeleteNama : Patricia M. Koho
Prodi : S1 Terapan Sanitasi Lingkungan
Semester : III
Terima Kasih Bu Atas Materinya..
ReplyDeleteNama: Gusti Mutia Lampus
Nim : 711335119026
Prodi : S1 Terapan Sanitas Lingkungan
Semester : 3
Terima Kasih Bu Atas Materinya..
ReplyDeleteNama: Jaclyn Donna Bella
Nim : 711335119030
Prodi : S1 Terapan Sanitas Lingkungan
Semester : 3