METODE PROMOSI KESEHATAN
A.
Metode
Promosi Kesehatan
1. Jenis
Metode promosi Kesehatan
Metode Promosi Kesehatan
dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi, Sasaran, yang dicapai dan
Indera penerima dari sasaran promosi
a. Berdasarkan
Teknik Komunikasi.
1) Metode
penyuluhan langsung
Dalam hal ini para
penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di
sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai
desa, pertemuan di Posyandu, dll.
2) Metode
yang tidak langsung.
Dalam hal ini para
penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia
menyampaikan pesannya dengan perantara (media0. Umpamanya publikasi dalam
bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb.
b. Berdasarkan
Jumlah Sasaran Yang Dicapai.
1) Pendekatan
PERORANGAN
Dalam hal ini para
penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran
secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon, dan
lain-lain.
2) Pendekatan
KELOMPOK
Dalam pendekatan ini
petugas promosi berhubungan dengan sekelompok sasaran. Beberapa metode
penyuluhan yang masuk dalam kategori ini antara lain : pertemuan, demonstrasi,
diskusi kelompok, pertemuan FGD, dan lain-lain.
3) Pendekatan
MASAL
Petugas Promosi kesehatan
menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak.
Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah : pertemuan umum, pertunjukan
kesenian, penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, pemutaran film, dan
lain-lain.
c. Berdasarkan
Indera Penerima
1) Metode
MELIHAT/MEMPERHATIKAN. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera
penglihatan, seperti : penempelan poster, pemasangan gambar/foto, pemasangan
koran dinding, pemutaran film.
2) Metode
PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar, umpamanya : penyuluhan lewat radio, pidato, ceramah, dll.
3) Metode
“KOMBINASI”. Dalam hal ini termasuk : demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium, diraba dan dicoba).
2. Kelebihan
dan kekurangan masing-masing metode
a. Kunjungan
Rumah
Kunjungan rumah adalah
suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat sasaran dan
keluarganya di rumah ataupun di tempat biasa mereka berkumpul. Biasanya
kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dan sebagainya.
Cara melakukannya dengan
memperhatikan hal-hal seperti berikut :
- Ada
maksud dan tujuan tertentu
- Tepat
waktunya dan tidak membuang-buang waktu.
- Rencanakan
beberapa kunjungan beruntun untuk menghemat
waktu.
- Kunjungi
pula sasaran yang jauh dan terpencil.
- Metode
ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode lainnya
tidak mungkin.
Selama
berkunjung harus diingat hal-hal seperti :
- Membicarakan
soal-soal yang menarik perhatian.
- Biarkan
keluarga sasaran berbicara sebanya-banyaknya dan jangan memotong
pembicaraannya.
- Bicara
bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya.
- Bicara
dalam gaya yang menarik sasaran.
- Pergunakan
bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana menyenangkan.
- Harus
sungguh-sungguh dalam pernyataan.
- Jangan
memperpanjang mempersilat lidah.
- Biarkan
keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik.
- Harus
jujur dalam mengajar maupun belajar.
- Meninggalkan
keluarga sasaran sebagai kawan.
- Catat
tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji.
- Membawa
surat selebaran, brosur, dan sebagainya untuk diberikan kepada keluarga
sasaran, ini akan menjalin persahabatan.
Kelebihan
metode ini adalah :
- Mendapat
keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan.
- Membina
persahabatan.
- Tumbuhnya
kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima.
- Menemukan
tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik.
- Rintangan-rintangan
antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang.
- Mencapai
juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya.
- Tingkat
pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi.
Keterbatasannya
adalah :
- Jumlah
kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas.
- Kunjungan-kunjungan
yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali.
- Kunjungan
yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka pada
keluarga lainnya.
b. Pertemuan
Umum
Pertemuan umum adalah
suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana disampaikan beberapa informasi
tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat sasaran.
Cara melakukannya dengan
perencanaan dan persiapan yang baik, seperti :
- Rundingkan
dahulu dengan orang-orang yang terkait.
- Konsultasi
dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda acara sementara.
- Jaminan
kedatangan para nara sumber lainnya (bila diperlukan).
- Usahakan
ikut sertanya semua golongan di tempat itu.
Hal-hal
perlu diperhatikan :
- Rapat
diselenggarakan di tempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan udara
yang segar.
- Waktu
yang dipilih adalah waktu luang masyarakat.
- Pada
siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan.
- Tepat
memulai dan mengakhiri pertemuan.
- Perhatikan
ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk
berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat.
- Anjuran
mempergunakan alat-alat peraga.
- Usaha-usaha
menarik perhatian, menggugah hal dan mendorong kegiatan.
- Memberikan
penghargaan kepada semua golongan yang hadir.
- Libatkan
tokoh-tokoh masyarakat setempat.
- Usahakan
kegiatan lanjutan (bila ada)
- Berikan
selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan.
Kelebihan
metode ini adalah :
- Banyak
orang yang dicapai.
- Menjadi
tahap persipan untuk metode lainnya.
- Perkenalan
pribadi dapat ditingkatkan.
- Segala
macam topik/judul dapat diajukan.
- Adopsi
suatu anjuran secara murah/sedikit biaya.
Kekurangan/keterbatasannya
:
- Tempat
dan sarana pertemuan tidak selalu cukup.
- Waktu
untuk diskusi biasanya terbatas sekali.
- Pembahasan
topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran.
- Kejadian-kejadian
di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dan sebagainya dapat mengurangi jumlah
kehadiran.
c. Pertemuan
Diskusi (Kelompok Diskusi Terfokus)
Pertemuan diskusi adalah
untuk kelompok yang lebih kecil atau lebih sedikit pesertanya yaitu berkisar
12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari peserta yang hadir.
Biasanya dipergunakan untuk menjelaskan suatu informasi yang lebih rinci dan
mendetail serta pertukaran pendapat mengenai perubahan perilaku kesehatan.
Keberhasilan pertemuan FGD banyak tergantung dari petugas penyuluh untuk :
- Memperkenalkan
soal yang dapat perhatian para peserta.
- Memelihara
perhatian yang terus menerus dari para peserta.
- Memberi
kesempatan kepada semua orang untuk mengemukakan pendapatnya dan menghindari
dominasi beberapa orang saja.
- Membuat
kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-saran yang diajukan.
- Berikan
bahan-bahan informasi yang cukup agar peserta sampai pada kesimpulan yang tepat.
d. Demonstrasi
Cara atau Percontohan.
Demonstrasi adalah memperlihatkan secara singkat kepada suatu
kelompok bagaimana melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih
menekankan pada bagaimana cara melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan
ini bukanlah suatu percobaan atau pengujian, tetapi sebuah usaha pendidikan.
Tujuannya adalah untuk meyakinkan
orang-orang bahwa sesuatu perilaku kesehatan tertentu yang dianjurkan itu
adalah berguna dan praktis sekali bagi masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan
suatu ketrampilan yang baru.
Cara melakukannya dengan segala
perencanaan dan persiapan yang diperlukan, seprti :
- Datang
jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan yang
diperlukan.
- Mengatur
tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut dalam
diskusi.
- Demonstrasi
dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk
bertanya-tanya.
- Berikan
kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru.
- Berikan
selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demonstrasi itu.
Anjuran
:
- Pilihlah
topik yang berdasarkan keperluan masyarakat.
- Demonstrasi
dilakukan tepat masanya.
- Pengumuman
yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian dan peserta.
- Pergunakan
alat-alat yang mudah di dapat orang.
- Hilangkan
keragu-raguan, tetapi hindarkan pertengkaran mulut.
- Hargai
cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat.
Kelebihan/keuntungan
metode ini :
- Cara
mengajar ketrampilan yang efektif.
- Merangsang
kegiatan.
- Menumbuhkan
kepercayaan pada diri sendiri.
Kekurangan/keterbatasannya :
- Memerlukan
banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan.
- Merugikan
bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk.
Trma kasih ibu
ReplyDeleteTerima kasih atas materinya bu
ReplyDeleteNama : Anggi K. Windriani
NIM : 711345118008
Terima kasih bu atas materinya
ReplyDeleteNama: Vevi diana putri
Nim: 711345118067
Trimaksih atas materinya Bu
ReplyDeleteNama : Verent Stelysa Saskia sengkey
Nim : 711345118066
Terimakasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Kristi susiani
NIM : 711345118036
Terimakasih ibu materinya
ReplyDeleteNama : Thereza Valery Saikat
Nim : 711345118063
Prodi d-iii sanitasi tkt iii
Terima kasih ibu...
ReplyDeleteNama. : Johnkley Komalig
Nim. : 711345118035
D-III sanitasi, Tkt III/Sem V
Terima kasih ibu untuk materinya
ReplyDeleteNama : Nur Eka ponamon
Nim : 711345118050
Prodi : D3 tkt 3 sem. 5
Trimah kasih bu materinya
ReplyDeleteAnastasya saraya
711345118004
D3 tngkt 3 sem 5
Terima kasih atas materinya ibu
ReplyDeleteNama Gracela Debora Dalekes mahasiswa D3 sanitasi tingkat 3 semester 5
Trimah kasih bu materinya
ReplyDeleteNama:Loisa Marpati
711345118039
D3 tngkt 3 sem 5
Terimakasih ibu
ReplyDeleteIndrianingsi Daryanto
711345118030