A.
Pola
Dasar Indikator Kesehatan
Kesehatan adalah
suatu hal yang kontinum, yang berada
dari titik ujung sehat walfafiat sampai dengan titik pangkal sakit
serius. Oleh Fashel dan Bush (1970) yang mendasarkan uraiannya pada definisi Parson menjabarkan kesehatan ke
dalam 11 tingkatan atau keadaan. Dari ke-11 tingkatan tersebut, mereka
sekaligus mencoba membuat indikator-indikatornya sebagaimana diuraikan di bawah
:
1. Well being (sehat
sempurna)
Pada keadaan ini individu
bebas gejala, keadaan kesehatannya sesuai dengan definisi sehat WHO, yaitu :
sehat fisik, mental, sosial, dan ekonomi.
2. Dissatisfaction (kurang
memuaskan)
Keadaan kesehatan
individu dalam batas-batas tertentu dapat diterima, namun ada penyimpangan
ringan dari keadaan well being, misal
: caries dentis.
3. Discomfort (tidak
nyaman)
Aktivitas sehari-hari
dapat dilaksanakan tanpa pengurangan, walaupun beberapa gejala mulai tampak.
4. Minor disability (ketidakmampuan
minor)
Aktivitas sehari-hari
dapat dilaksanakan, namun berkurang secara bermakna karena adanya gangguan
kesehatan.
5. Mayor disability (ketidakmampuan
mayor)
Aktivitas sehari-hari
masih dapat dilaksanakan namun berkurang secara bermakna.
6. Disabled (cacat)
Individu tidak mampu
melaksanakan kegiatan sehari-harinya, tetapi masih bisa bergerak bebas dalam
masyarakat.
7. Confined (terbatas)
Individu berada di tempat
tidur tetapi tidak masuk rumah sakit (dirawat).
8. Confined + bedridden (tinggal
di tempat tidur)
Kemampuan kegiatan
individu hanya terbatas di tempat tidurnya.
9. Isolated (terisolasi)
Individu terpisah dari
sanak keluarga dan kawan-kawan (dirawat).
10. Coma
Individu hampir mati,
namun ada kemungkinan bisa sembuh dan jadi lebih sehat lagi.
11. Mati
Individu tidak mampu sama
sekali
Status
fungsional oleh Bush dan kawan-kawan dititik beratkan pada 3 ciri khas dari
keadaan fungsional, yaitu : penggerakan badan, mobilitas, dan aktivitas peranan
utama (major role activities).
Yang
terakhir ini major role activities merupakan
ciri paling khas dari definisi sosio-kultural tentang kesehatan dan penyakit,
karena berhubungan erat dengan sifat-sifat sosial, sedangkan pergerakan badan
dan mobilitas tidak. Indeks fungsi status dianggap sebagai ukuran
sosio-kultural mengenai kesehatan penyakit yang tidak bisa diterima.
Indeks
fungsi status terdiri dari 4-5 tingkatan, misalnya skala peranan/kegiatan yang
lain, diperinci sebagai berikut :
1. Pertolongan
dibutuhkan dan juga kegiatan pemeliharaan kesehatan diri.
2. Tidak
ada kegiatan utama, namun ada kegiatan pemeliharaan kesehatan diri.
3. Ada
kegiatan utama dengan batasan tertentu.
4. Ada
kegiatan utama tetapi terbatas pada kegiatan lain.
5. Ada
kegiatan utama dan kegiatan lain.
Indeks
status fungsi merupakan indikator reliabilitas validitas dari definisi
sosio-kultural kesehatan.
Pendekatan Sosiologi Lain
a.
Mechanic”s
Coping Respons Teory
Teori ini dimaksudkan
untuk mengatasi penyakit. Perilaku sakit bagi Mechanic’s merupakan reaksi
optimal dari individu untuk penyakit. Dengan demikian boleh dikatakan bahwa
perilaku sakit seseorang ditentukan pertama-tama oleh sistem sosial dimana ia
berada.
Menurut Mechanic’s,
penerimaan perilaku sakit dan peranan si sakit merupakan proses musyawarah
antara individu dan mereka yang berhubungan dengan individu tersebut. Untuk itu
ia menyimpulkan adanya 10 faktor penting yang berperan dalam proses negosiasi dan
evaluasi :
1. Penampilan,
pengenalan atau pengertian yang paling menonjol dari gejala-gejala.
2. Berat atau ringannya
gejala yang membawa keretakan pada keluarga,
pekerjaan ataupun aktivitas sosial lain.
3. Dampak gejala-gejala
yang membawa keretakan pada keluarga, pekerjaan ataupun aktivitas sosial lain.
4. Frekuensi gejala,
yaitu frekuensi timbul kembalinya gejala.
5. Nilai ambang toleransi dari
mereka yang menilai gejala-gejala.
6. Informasi,
yaitu pengetahuan dan pengertian sosio-budaya yang diperoleh dari para penilai.
7. Kebutuhan, berarti
yang menuju ke proses psikologi subjektif (menurut kebutuhannya sendiri).
8. Perbandingan, yaitu
keperluan atau kebutuhan dibandingkan dengan reaksi penyakit (prioritas mana
?).
9. Mengikutsertakan
inpretasi masuk akal yang bisa menjelaskan
gejala-gejala yang dikenal kembali.
10. Tersedianya fasilitas
pengobatan.
b.
Model
Sucham tentang Perilaku
Sucham membuat 5
tingkatan perilaku guna mencari pertolongan, yaitu :
1. Tingkat
pengalaman gejala-gejala.
2. Tingkat
asumsi; peranan sakit.
3. Tingkat
peranan berhubungan; dengan pelayanan kesehatan.
4. Tingkat
ketergantungan pasien.
5. Tingkat
penyembuhan (rehabilitasi).
Menurut
Sucham, tidak selalu semua tingkatan harus ada pada setiap kasus penyakit.
Dalam hal ini Sucham sama dengan Mechanic, tidak semua individu sakit, tetapi
secara otomatis menerima peranan sakitnya dan berbuat seperti sakit. Kebanyakan
manusia hanya berbeda pada tingkat 1 s.d. 3. Jarang ada yang menerima pelayanan
kesehatan secara murah sebagai syarat terakhir.
c.
Kesehatan
Sempurna, Kesehatan Normal dan Penyakit.
Twoddle
(1974) menitikberatkan hubungan sosial budaya dalam menentukan kesehatan.
Menurut pendapatnya, tidak ada seorang pun yang seratus persen sehat, dan tiap
orang tidak sakit.
Jadi antara kesehatan
sempurna dan kematian terletak kesehatan normal dan sakit (ill
health).
Menurut Twoddle, apa yang
sehat bagi seseorang bisa saja tidak sehat bagi orang lain. Ada dua hal timbul
dari usaha menjelaskan kesehatan dan penyakit, yaitu :
a. Karena
terpaksa membicarakan kesehatan normal dengan kesehatan sempurna, kesehatan
lebih dikenal sebagai norma sosial.
b. Definisi
kesehatan dilihat dari sudut sosial lebih khas daripada bila dilihat dari sudut
biologis.
Dari
kriteria biologis yang terpenting letaknya pada dua ujung ekstrim, yaitu
kesehatan sempurna dan kematian.
Trima kasih bu
ReplyDeleteTrma kasih ibu
ReplyDeleteMksh bu🙏
ReplyDeleteTerima kasih atas materinya bu
ReplyDeleteNama : Anggi K. Windriani
NIM : 711345118008
Terima kasih bu atas materinya
ReplyDeleteNama: Vevi diana putri
Nim: 711345118067
Terimakasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama: Kristi susiani
NIM: 711345118036
Trimaksih atas materinya Bu
ReplyDeleteNama : Verent Stelysa Saskia sengkey
Nim : 711345118066
Terimakasih materinya itu
ReplyDeleteNama : Thereza Valery Saikat
Nim : 711345118063
Prodi d-iii sanitasi tkt iii
Trimah kasih bu materinya
ReplyDeleteAnastasya saraya
711345118004
D3 tngkt 3 sem 5
Terima kasih atas materinya ibu
ReplyDeleteNama Gracela Debora Dalekes
Nim 711345118027
D3 Sanitasi tingkat 3 semester 5
Trimah kasih bu materinya
ReplyDeleteNama:Loisa Marpati
711345118039
D3 tngkt 3 sem 5