A. Pengawasan STTU
Pengawasan
adalah pengamatan secara terus-menerus terhadap suatu keadaan atau kegiatan TTU
serta melakukan tindakan atau koreksi
terhadap keadaan atau kegiatan yang dapat merugikan kesehatan masyarakat serta usaha tindak lanjut dari hasil pemeriksaan.
B.
Tujuan
Pengawasan
1.
Tujuan
Umum
Untuk
mewujudkan kondisi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan guna
melindungi masyarakat agar terhindar dari gangguan, penularan penyakit dan
kecelakaan.
2.
Tujuan
Khusus
a. Agar
pengunjung TTU menggunakan dan memelihara fasilitas sanitasi yang tersedia di
TTU tersebut.
b. Agar
pengelola/penanggung jawab TTU dengan upaya sendiri menciptakan STTU yang
dikelolanya.
C.
Ruang
Lingkup Pengawasan
Ruang Lingkup STTU yaitu:
1. Hotel,
penginapan.
2. Kolam
renang, pemandian umum.
3. Restoran,
Rumah Makan.
4. Bioskop.
5. Taman
Wisata lainnya.
6. Taman
Hiburan.
7. Pasar.
8. Tempat
Ibadah (masjid, gereja, pura, kelenteng, vihara, pesantren).
9. Salon.
10. Super
market.
11. Kantor
Pos.
12. Dan
Lain-lain.
D.
Langkah-langkah
Pengawasan
Langkah-langkah
dalam pengawasan STTU adalah:
1.
Identifikasi
masalah STTU yang diperiksa
Identifikasi masalah STTU yang diperiksa bertujuan untuk mencari permasalahan
umum hygiene STTU yang dilihat atau diperiksa, dengan jalan melaksanakan
“orientasi keadaan hygiene sanitasi secara garis besar” (survey pendahuluan). Dalam
mengidentifikasi masalah hygiene STTU, perlu dilakukan:
a. Pencatatan
tentang masalah umum.
Adapun yang dimaksud dengan masalah umum
dari TTU adalah masalah yang menjadi ciri khas TTU yang diperiksa. Sedangkan
ciri khas itu sendiri adalah masalah yang tidak mudah dapat diatasi. Sebagai
contoh:
1) Hotel yang terletak di dekat pantai akan
mengalami kerusakan-kerusakan khususnya
barang yang terbuat dari logam sehingga akan terjadi perkaratan karena uap air
laut (asin).
2) Hotel yang terletak di dekat hutan akan
mengalami pengotoran dari cendawan dan lain-lain jenis lumut, serta akan mengalami
gangguan dari serangga.
b. Mengadakan
orientasi/observasi dengan cara:
1) Wawancara dengan manager/petugas TTU.
2) Peninjauan lapangan dimulai dari bagian luar
(external area), kemudian di bagian dalam
(internal area) dari TTU.
Penekanan
orientasi/observasi dilakukan dengan meninjau seluruh wilayah tempat umum dengan
menitik-beratkan perhatian kepada “public
areas” (wilayah untuk umum).
Langkah identifikasi
masalah meliputi beberapa hal, yaitu:
1) Datang
ke tempat (on the spot checking).
2) Melihat/meninjau keadaan umum TTU.
3) Mengetahui
secara garis besar keadaan sanitasi.
4) Identifikasi
dan sensus masalah umum sanitasi.
5) Dicatat
dan dilaporkan.
2.
Pemeriksaan STTU
Pemeriksaan
STTU adalah kegiatan melihat dan mengamati secara langsung di tempat serta menilai keadaan atau kegiatan-
kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk dan saran perbaikan.
Dalam rangka memeriksa STTU, terdapat 2 langkah:
a.
Persiapan pemeriksaan.
Pada persiapan pemeriksaan ada 3 hal yang
perlu dilaksanakan, yaitu:
1) Mengadakan Survey Wilayah.
Tindakan pokok yang harus dilaksanakan, yaitu:
a) Membagi
wilayah TTU yang akan diperiksa menjadi unit wilayah yang lebih kecil.
Contoh:
(1) Hotel
sebagai tempat umum maka dapat dibagi menjadi unit-unit areas, antara lain: kamar tamu, ruang tunggu, ruang dapur,
restoran hotel, dll.
(2) Pemangkas
rambut dapat dibagi atas unit-unit areas, antara lain: ruang tunggu, ruang pangkas,
urinoir, dll.
Perlu diketahui bahwa unit wilayah yang ada
pada TTU
yang satu dengan TTU
yang lain tidak sama. Hal ini disebabkan karena unit wilayah yang ada pada
masing-masing TTU selalu tergantung dari jenis TTU yang diperiksa juga tergantung
dari besar kecilnya TTU sejenis. Sebagai contoh dapat ditunjukkan sebagai
berikut:
(1) Tidak
sejenis:
a. Unit wilayah bioskop adalah ruang
pertunjukkan dan ruang tunggu.
b. Unit wilayah hotel adalah ruang
tamu, ruang kamar dan dapur.
(2) Sejenis:
a. Unit
wilayah dapur hotel kecil yaitu dapur kecil (pantry) dan
Gudang
makanan.
b. Unit
wilayah dapur hotel besar yaitu “pantry”,
“pastry”, “bakery”, “stewarding room” (ruang karyawan dapur), gudang
makanan, dll.
b) Membagi
unit wilayah menjadi sub unit wilayah
Unit wilayah masih dapat dibagi lagi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut sub unit wilayah.
Contoh: hotel mempunyai unit-unit wilayah, salah
satu diantaranya adalah kamar tamu hotel. Hotel yang bertaraf nasional atau internasional,
kamar tamu tersebut masih dapat dibagi lagi menjadi sub unit wilayah sebagai
berikut:
(1) Ruang tidur;
(2) Kamar mandi/toilet;
(3) dll.
2) Mencari
dan menentukan “sanitary items”
Yang dimaksud dengan “sanitary
items” adalah semua hal yang terdapat dalam unit wilayah TTU yang mempunyai
nilai sanitasi (“items of sanitary importance”).
Adapun yang dimaksud dengan “items yang mempunyai nilai sanitasi” adalah semua
hal yang dapat dinilai dari 2 segi yaitu: a) Segi kebersihannya (cleanliness) dan b) Segi persyaratan (sanitary codes).
Contoh:
Piring, gelas dan lain-lain (sanitary items), karena piring dan gelas
dapat dinilai dari segi kebersihannya maupun dari segi persyaratannya.
Piring dan gelas yang kotor tidak
memenuhi kebersihan. Sedangkan piring dan gelas yang retak tidak
memenuhi persyaratan.
Untuk item-item ini sudah jelas bahwa
TTU yang satu dengan TTU yang lain ada yang sama maupun ada yang tidak sama. Semakin
besar TTU dan semakin banyak kegiatan, maka biasanya makin banyak pula
item-itemnya.
3) Menyusun
rancangan formulir pemeriksaan sanitasi “Sanitary
Inspection Sheet”/Formulir Inspeksi Sanitasi
Untuk mengadakan pemeriksaan STTU terlebih dahulu harus mempersiapkan/menyusun
formulir pemeriksaan STTU.
Penyusunan formulir pemeriksaan STTU dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Pengumpulan
data tentang “sanitary items” yang
ditemukan di unit dan sub unit wilayah TU.
Jumlah dan jenis “sanitary items” yang ditemukan di masing-masing unit dan sub unit wilayah
TU yang sama dan sejenis adalah tidak sama. Hal ini disebabkan karena hal-hal
sebagai berikut:
(1) Besar
kecilnya TTU.
(2) Titik
beratnya kegiatan pokok TTU.
(3) Metode
atau cara kerja yang dilakukan di TU.
(4) Modernisasi
peralatan yang digunakan di masing-masing TU.
(5) Macam
tamu yang dilayani (bangsa Eropa, Amerika, Tionghoa ataupun bangsa Indonesia
sendiri).
b) Dari
data “sanitary items” yang diperoleh,
disusun formulir pemeriksaan sanitasi (“sanitary
inspection sheet”).
Formulir pemeriksaan STTU tersebut minimal harus
memuat:
(1) Jenis
TTU yang diperiksa.
(2) Nama
TTU yang diperiksa.
(3) Alamat
TTU.
(4) Nama
pemilik/penanggung jawab.
(5) Jumlah
karyawan.
(6) Surat
Ijin.
(7) Pemeriksaan
ke:
(8) Tanggal
pemeriksaan.
(9) Unit
teritorial yang diperiksa.
(10) Sub
unit teritorial yang diperiksa bila ada.
(11) Pemeriksaan
minggu ke berapa dari bulan yang bersangkutan.
(12) Ada
kolom untuk penilaian kebersihan (K) dan kolom untuk penilaian persyaratan (P).
(13) Jumlah
item yang diperiksa.
(14) Keadaan
persyaratan (% persyaratan) dan jumlah P (-).
(15) Keadaan
kebersihan (% kebersihan) dan jumlah K (-).
(16) Keadaan
sanitasi rata-rata pada saat bulan pemeriksaan.
(17) Keadaan
sanitasi rata-rata pada bulan yang lalu.
(18) Kesimpulan:
maju (progress), mundur (regress) atau tetap (constant).
(19) Tanggal
pemeriksaan.
(20) Nama/tanda
tangan pemeriksa.
Perlu diketahui bahwa formulir pemeriksaan
tersebut masih dapat dilengkapi lagi. Namun demikian dalam perhitungan mencari
keadaan sanitasi pada TTU,
minimal data tersebut harus ada.
Contoh-contoh formulir pemeriksaan STTU
dan formulir saran-saran perbaikan dapat dilihat pada STTU Praktikum.
b. Langkah Pelaksanaan Pemeriksaan.
Dalam langkah pelaksanaan
pemeriksaan ada 2 tindakan yang perlu kita lakukan yaitu: 1) penilaian/evaluasi
dan 2) Saran-saran perbaikan (order for improvement=OFI)
1) Penilaian.
Yaitu pengujian sesuatu
dengan menggunakan alat ukur atau standar ukuran tertentu sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
2) Obyek
penilaian:
Ada 2 macam obyek
penilaian, yaitu:
a) Kebersihan
(cleanliness)
Pada
dasarnya penilaian kebersihan ini sifatnya subyektif, karena hasilnya tergantung
dari masing-masing penilai.
b) Persyaratan
(sanitary codes)
Penilaian persyaratan sifatnya
obyektif, karena berdasarkan atas standard ukuran yang berlaku.
3) Sistim
Penilaian
Ada berbagai macam
sistim penilaian, antara lain:
a) Membandingkan
antara keadaan nyatanya (riil) dengan suatu standar ukuran tertentu yang berlaku.
b) Membandingkan
hasil pengukuran dengan suatu alat pengukur dengan standard ukuran tertentu yang
diinginkan.
4) Metode
Penilaian
Cara
atau metode penilaian dilakukan sebagai berikut:
a) Menilai
dengan cara membuat perkiraan (assumption)
dan dinyatakan dalam prosentase (%).
Contoh: Menilai
piring yang kotor: Pengotoran piring= 60 %. Kebersihannya= 40 %.
b) Menilai
dengan “konkrit” atau “mutlak” dan dinyatakan dalam:
(-) = negatif = tidak ada masalah
(+)= positif = ada masalah
Contoh: Menilai sebuah piring.
Piring
kotor: Kebersihannya positif berarti K= (+). Dengan demikian ada masalah
mengenai kebersihan.
Piring bersih:
Kebersihannya negatif berarti K= (-). Dengan demikian tidak ada masalah mengenai
kebersihannya.
Piring gompel/retak:
Persyaratan positif berarti P= (+). Dengan demikian tidak memenuhi persyaratan.
Piring tidak gompel/tidak retak:
Persyaratan negatif berarti P= (-).
Dengan demikian piring memenuhi persyaratan.
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
(1) Piring
yang kotor, tetapi memenuhi syarat fisik: K (+) dan P (-)
(2) Piring
yang kotor dan tidak memenuhi syarat fisik: K (+) dan P (+)
(3) Piring
bersih dan memenuhi syarat fisik: K (-) dan P (-)
(4) Piring
yang bersih tetapi tidak memenuhi syarat fisik: K (-) dan P (+).
5) Tujuan
Penilaian adalah
untuk:
a) Mendeteksi
dan mengidentifikasi masalah yang ditemukan untuk segera dilakukan tindakan
perbaikan.
b) Mengetahui
kemajuan (progress), atau kemunduran (regress), tetap (constant) suatu usaha dalam periode waktu tertentu.
c) Mengetahui
efektifitas dan efisiensi hasil usaha yang diperoleh (tepat- hemat-cepat-selamat).
6) Pelaksanaan
Penilaian
Untuk mengetahui keadaan STTU perlu adanya
pelaksanaan penilaian. Agar keadaan sanitasi dapat dihitung, hal-hal yang perlu
diketahui dalam pelaksanaan penilaian adalah:
a) Jumlah
“items” yang diperiksa
b) Jumlah
“items” yang dalam keadaan bersih. Untuk ini harus dihitung jumlah K (-).
c) Jumlah
“items” yang memenuhi persyaratan. Untuk ini maka harus dihitung jumlah P (-).
Untuk jelasnya dalam menghitung Keadaan
Sanitasi dapat digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
Rumus:
1.
Keadaan
Sanitasi = 

2.
Keadaan
Sanitasi 

Keterangan
=
K= Kebersihan (cleanlines)
P= Persyaratan (sanitary codes)
7) Instrumen
Pemeriksaan
Instrumen pemeriksaan adalah sarana yang
dapat digunakan untuk pemeriksaan, contohnya formulir, plakat, order slip,
serta peralatan teknis pemeriksaan seperti thermometer, dll.
a) Instrumen
administrasi yang terdiri dari:
(1) Formulir
pendataan TTU
(2) Kartu
pemeriksaan STTU
(3) Catatan
item yang diperiksa dalam pemeriksaan STTU
(4) Formulir
laporan penyehatan TTU.
Contoh
Instrumen Administrasi sebagai berikut.
Formulir
Pendataan Tempat-Tempat Umum.
No.
|
Nama dan Jenis TTU
|
Alamat
|
NamaPemilik/Pengelola
|
Surat Izin No.
|
Sanitarian,
(.....................................)
Kartu
Pemeriksaan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Nama
Tempat-Tempat Umum:
Alamat
:
Nama
Pemilik/Pengelola :
Jenis
Tempat-Tempat Umum :
Jumlah
Karyawan :
Surat
Izin/No :
_______________________________________________________
Tanggal Pemeriksaan: Sanitarian:
________________________________________________________
Permasalahan Yang Dijumpai:
________________________________________________________
Rekomendasi:
________________________________________________________
Diskusi/Pembinaan:
_______________________________________________________
Tanda Tangan Pemilik: Tanda Tangan Sanitarian:
b)
Instrumen Teknis Pengawasan yang terdiri atas:
(1)
Pengukuran Kelembaban (Hygrometer)
(2)
Pengukuran suhu (Thermometer)
(3)
Pengukuran Pencahayaan (Lightmeter)
(4)
Pengukuran Kebisingan di udara (Sound level meter/lux meter)
(5) Pengukuran indikator-indikator
pada air (Water Tes Kit)
c.
Tindak lanjut hasil pemeriksaan hygiene sanitasi tempat-tempat umum dan
tindakan perbaikan (inspection and order for improvement).
1)
Tujuan
a)
Mengadakan penilaian secara terus-menerus tentang keadaan sanitasi
b)
Mencari data perbandingan keadaan sanitasi pada waktu sekarang dengan keadaan sanitasi
pada waktu sebelumnya.
c)
Memperoleh gambaran keadaan sanitasi TTU sepanjang tahun dan seterusnya.
d)
Memperoleh data yang paling mutakhir guna menentukan perlu tidaknya segera dilakukan
tindakan-tindakan perbaikan dari keadaan sanitasi yang mengakibatkan kemunduran.
e)
Memperoleh data-data statistik untuk kepentingan penelitian dan pengembangan.
2)
Cara Melakukan Pemeriksaan Tindak lanjut.
a)
Berdasarkan waktu
(1)
Pemeriksaan tindak lanjut secara insidentil
Yaitu tindak lanjut yang dilakukan setelah
pemeriksaan sanitasi yang pertama dengan tidak menentukan waktu pemeriksaan
berikutnya (incidental follow up inspection)
(2)
Pemeriksaan tindak lanjut secara berkala
Yaitu pemeriksaan tindak lanjut yang
dilakukan secara berkala dan teratur, misalnya bulanan, tribulan, dll (routine follow up inspection).
b)
Berdasarkan Materi
(1)
Pemeriksaan tindak lanjut secara menyeluruh, semuanya diperiksa lagi (general
followup inspection)
(2)Pemeriksaan
tindak lanjut secara khusus, yaitu terbatas pada pemeriksaan “sanitary items” yang disarankan dalam “order for improvement” (perintah
tindakan perbaikan/hal-hal yang telah disarankan untuk diperbaiki sebagai tindak lanjut dari hasil
pemeriksaan sanitasi sebelumnya. Berarti
tidak semua “sanitary items” diperiksa,
tetapi hanya hal-hal yang menurut hasil
pemeriksaan sanitasi yang lalu masih kurang (special
follow up inspection).
Manfaat dilaksanakannya pemeriksaan tindak
lanjut ini adalah:
(a) Masalah
yang timbul dapat segera diketahui dan diperbaiki serta dicarikan pemecahannya.
(b) Kerusakan-kerusakan
kecil dapat segera diketahui dan diatasi, sehingga tidak menjadi masalah yang
besar dan mencegah pemborosan.
Dalam
memberikan saran langsung secara lisan dan tidak langsung yaitu menuliskan
saran pada formulir saran perbaikan yang dapat ditempel pada unit wilayah yang
didapatkan ada permasalahannya.
Cara pemberian saran
mencakup 4 W + 1H:
-
Apa yang harus diperbaiki (What)
-
Dimana tempatnya (Where)
-
Mengapa harus diperbaiki, apa masalahnya (Why)
-
Kapan waktu harus diselesaikan memperbaikinya (When)
-
Bagaimana cara memperbaikinya (How).
Rujukan/tindak lanjut
Kegiatan
ini perlu saudara lakukan bila saudara menghadapi masalah di luar kemampuan
teknis saudara, ataupun kewenangan saudara. Saudara bisa melakukan rujukan yang
sifatnya vertikal-intern (ke Dinas Kesehatan TK.II) ataupun horizontal-intern (ke pimpinan atau staf
Puskesmas lain) dan horizontal-extern
(ke Camat/Kepala Desa).
d. Evaluasi penilaian Upaya STTU
Manfaat
evaluasi penilaian adalah untuk mengetahui keadaan STTU tersebut. Keadaan STTU
dapat dikatakan baik atau jelek apabila telah diadakan penghitungan. Untuk
menghitung ini diperlukan data dari hasil penilaian. Adapun yang dinilai adalah
semua hal yang terdapat di TTU tersebut berdasarkan item (+) yang berarti ada masalah, dan item (-) yang berarti tidak
ada masalah.
Contoh
formulir pemberian saran:
|
a. Sistem
Pencatatan dan Pelaporan (recording and
reporting).
1) Pencatatan
(Recording)
Pencatatan adalah pencatatan dari hasil
survai, hasil pemeriksaan sanitasi dan hasil pemeriksaan tindak lanjut serta hasil
evaluasi keadaan sanitasi dari obyek yang diperiksa.
Hal-hal yang perlu dicatat adalah:
a) Data
Yang dikumpulkan adalah
dari hasil pelaksanaan survei pendahuluan, survei wilayah, survey sanitasi dari
mulai pengumpulan, tabulasi, analisa sampai dengan kesimpulan.
b) Rata-Rata
Nilai
Keadaan sanitasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan sanitasi
maupun dari hasil pemeriksaan tindak lanjut.
c) Data
Statistik
Data yang diperoleh sepanjang tahun untuk
dijadikan dasar pelaporan.
Hasil dari pencatatan dapat berbentuk
textular (narasi/kata-kata, tabel/deretan
angka), matrik (perbandingan atau hubungan antara satu dengan lain hal), dan grafik
(balok, pie, garis).
2) Pelaporan
Pelaporan mempunyai kaitan yang erat dengan pencatatan karena pencatatan
tanpa pelaporan tidak akan bermanfaat, sehingga tidak dapat dilakukan tindakan-tindakan
perbaikan atau pengembangan.
Hal-hal yang perlu dilaporkan adalah hasil
dengan pencatatan, sifat pelaporan positif aktif, selanjutnya sifat pencatatan
positif pasif.
Pelaporan sangat
bermanfaat karena dapat digunakan sebagai:
a)
Bahan penyusun rencana untuk waktu yang akan datang.
b)
Bahan penunjang dalam meramalkan (prediksi) hal-hal yang akan terjadi di masa
depan dengan lebih tepat dan cermat.
c)
Bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah untuk mencegah
kesalahan-kesalahan yang lalu tidak terulang kembali.
d) Bahan pertimbangan keadaan yang lalu dengan keadaan
sekarang.
A. Prosedur
Perizinan
Untuk mendirikan suatu TTU harus melalui proses perizinan yang telah ditetapkan.
Untuk selanjutnya ditetapkan tingkat mutu (grading) dari TTU tersebut.
Tahap-tahap proses perizinan adalah sebagai
berikut:
1. Permohonan untuk mendapatkan izin dilakukan dengan cara mengajukan
permohonan tertulis
kepada Pemda setempat.
2. Pengajuan
permohonan izin tersebut dilengkapi dengan:
a.
Izin bangunan dari Bupati/Walikota madia/Kepala Daerah
Tk.II
Setempat.
b. Rekomendasi yang menyatakan telah mengikuti persyaratan
yang ditetapkan dan Undang-Undang
Gangguan dari instansi yang berwenang.
c. Akta/sertifikat tanah yang sah dari Kantor Agraria.
d. Gambar rencana/denah bangunan.
e. Surat Keterangan mengenai identitas pemohon.
3. Setelah terpenuhi persyaratan-persyaratan tersebut,
Dinas Pariwisata Daerah
mengadakan
penelitian administrasi dan fisik ke lokasi
bangunan. Apabila persyaratan-persyaratan tersebut telah dipenuhi dan telah diadakan penelitian,
maka izin pendirian akan diberikan oleh Pemda setempat.
B.
Kegiatan Penyuluhan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Penyuluhan ini dimaksudkan untuk
menimbulkan kesadaran pengusaha/pengelola TTU akan pentingnya STTU sehingga TTU
tidak menimbulkan gangguan kesehatan pengunjung/pekerja TTU. Materi penyuluhan
meliputi kegiatan TTU yang kurang sehat dengan kemungkinan timbulnya gangguan
kesehatan, sarana sanitasi yang perlu disediakan dalam TTU dan upaya pencegahan
terjadinya kecelakaan yang mungkin timbul di TTU.
1. Metode Penyuluhan
Pemilihan
metode penyuluhan harus disesuaikan
dengan tujuan, waktu yang baik bagi
tim penyuluh dan sasaran
penyuluhan. Penyuluhan STTU dapat dilaksanakan dengan berbagai metode,
antara lain: tanya jawab, diskusi, pameran, demonstrasi,
dll. Metode penyuluhan dapat dilakukan secara langsung
pada saat melakukan pemeriksaan, atau secara tersendiri melalui latihan-latihan
bagi pengelola TTU.
a. Teknik bimbingan dan penyuluhan pada waktu melakukan
pengawasan STTU
1) Persiapan
a) Bawalah catatan terakhir keadaan STTU yang akan diawasi.
b) Pelajari peraturan-peraturan sanitasi.
2) Pelaksanaan
a) Adakan Pengawasan STTU tersebut.
b)
Rumuskan masalah sanitasi yang ada.
c)
Bandingkan keadaan sanitasi saat diperiksa dengan keadaan sebelumnya.
d) Bersikaplah akrab dengan pengelola TTU tersebut.
e)
Berikan penjelasan keadaan sanitasi yang diharapkan.
f)
Berikan penjelasan tentang akibat-akibat jika tidak
mengikuti persyaratan STTU, baik akibat di bidang kesehatan, administrasi
maupun ekonomi.
3) Penilaian
a) Tujuan
Untuk
mengetahui apakah sasaran penyuluhan mengerti dan bersikap
positif
terhadap materi diskusi/Tanya jawab.
b)
C a r a
Observasi
terhadap tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh sasaran.
b.
Tehnik
Ceramah dan diskusi pada kursus Pengelola TTU, dan pada pertemuan
Pengelola/pengurus TTU.
1) Persiapan
a)
Tentukan maksud dan tujuan ceramah.
b) Tentukanlah peserta yang akan hadir. Hal ini penting
untuk menentukan
materi ceramah, cara menyampaikan bahan, serta jenis alat
peraga yang
akan digunakan.
c) Siapkan materi yang akan disampaikan dalam ceramah.
Misalnya dalam rangka program pengadaan jamban dan peningkatan sarana air minum
di TTU. Batasilah materi ceramah pada satu aspek program. Memberikan materi yang
terlalu banyak dalam waktu yang sama dapat membingungkan
peserta ceramah. Waktu yang baik dan efektif untuk satu kali ceramah tidak
lebih dari 40 menit.
d)
Siapkan alat peraga yang akan digunakan dalam ceramah.
e) Siapkan tempat pelaksanaan ceramah. Tempat pelaksanaan
ceramah
hendaklah
memenuhi syarat sebagai berikut:
(1)
Cukup luas untuk menampung jumlah peserta yang
direncanakan.
(2)
Pencahayaan cukup.
(3)
Sarana mencukupi.
(4)
Cukup tenang (jauh dari kebisingan lalu lintas atau keributan lainnya).
2) Pelaksanaan
a) Dimulai
dengan memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan
ceramah, serta harapan-harapan yang diinginkan.
b) Penjelasan secara sistematis tentang isi ceramah. Perlu juga diselingi
dengan humor yang segar untuk memusatkan kembali perhatian peserta.
c) Suara
tidak monoton sehingga tidak membosankan peserta.
d) Gunakan alat peraga yang tepat dan benar-benar dapat
memperjelas materi yang disajikan.
e) Gunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta.
f) Usahakan suasana ceramah menyenangkan, sehingga peserta
merasa bebas bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
g) Pada saat tertentu berilah para peserta kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan. Jawab setiap pertanyaan secara meyakinkan dan
jujur sehingga dapat memuaskan peserta.
h) Ucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang
telah diluangkan untuk berpartisipasi
dalam ceramah.
i) Setelah ceramah, beramah tamahlah sebentar
dengan para pendengar, sebab mungkin ada
pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat diajukan dalam suasana ceramah resmi
tetapi dalam hubungan tidak resmi dapat diajukan.
3)
Penilaian
Untuk mengetahui apakah peserta mengerti
terhadap materi yang telah
diberikan, setelah ceramah perlu diadakan
penilaian dengan cara berikut:
a) Mengajukan pertanyaan secara lisan tentang materi
ceramah yang telah
diberikan.
b) Membuat angket pertanyaan yang perlu diisi oleh
pendengar tanpa
mencantumkan namanya.
c) Mengadakan
wawancara setelah selesai ceramah dengan beberapa orang
peserta.
d) Selama ceramah berlangsung mengadakan observasi mengenai
perhatian
dan pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
Hal-hal yang perlu
dinilai adalah pemahaman peserta tentang materi ceramah,
tanggapan peserta terhadap materi ceramah dan cara penyampaiannya,
kegunaannya bagi peserta serta kesediaan peserta untuk menerima
atau melaksanakan ide yang dikemukakan.
Hasil
yang diharapkan:
Dengan kegiatan pengawasan diharapkan
berangsur-angsur keadaan STTU
menjadi semakin baik. Untuk dapat mengetahui
tingkat keberhasilan itu,
harus dimiliki catatan pemeriksaan yang
lengkap. Kemudian masukkan
frekuensi kegiatan dan hasil yang diperoleh
kedalam formulir berikut
untuk menghitung tingkat keberhasilan
kegiatan saudara.
![]() |
![]() |
||
![]() |
Slamat siang ibu
ReplyDeleteSaya Ahmad romario mamonto
Prodi d3 tngkat 2 klw A.
Mo tanya ibu klw trng ni m bkng soal brpa nmr dri materi d atas??
Makasih sblmnya ibu..
Slamat Siang bu
ReplyDeleteSaya Fajriati Tasya Elhelelia
Prodi D-III/Kelas A/Sem. IV/Tngkt II
Hadir bu utk mata kuliah STTU🙏🏻
Selamat siang bu, saya Nur Eka Putri Ponamon Prodi D-III/Kelas A/Sem.4/Tkt.2 hadir bu untuk mata kuliah STTU🙏
ReplyDeleteSlamat siang bu,trimah kasih atas materinya .
ReplyDeleteSlmt siang bu..
ReplyDeleteSaya jenet marselina makapuas prodi DIII/kls A/smstr.4/tgkt.2
Trimh kasih atas materinya bu😊
Hadir bu. (Kelas A)
ReplyDeleteSlmt siang ibu
ReplyDeleteSaya gracela Dalekes prodi DIII/kls A/smstr.4/tgkt.2
Trimh kasih atas materinya bu
Slmt siang ibu
ReplyDeleteSaya Riska Manu prodi Dlll/klas A/smster.4/tngkt 2
Slmt siang bu, saya PJ STTU Meyni Sualang Prodi D3 Sanitasi/ kls A Semester IV
ReplyDeleteSlmt siang bu..
ReplyDeleteSaya Loisa Marpati prodi DIII/kls A/smstr.4/tgkt.2
Trimh kasih atas materinya bu��
Balas
Slmt siang bu, saya Elisabeth baura prodi D3 kls A smstr 4 tkt 2, trimakasih untuk materinya��
ReplyDeleteSlmt siang Bun,saya Kwienlie Lapian Prodi D3 Kls A smstr 4 tkt 2,trma kasih materinya ibu
ReplyDeleteSelamat siang Bu, Saya Ruligerit Gumuru prodi D3 kls A smster 4 tkt 2, Terima Kasih Untuk materinya Ibu🙏
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteRizki Yulia Tabilantang. Hadir. Kelas A
ReplyDeleteSaya Astria Tumudai
ReplyDeleteKelas A D3
HADIR .
Makasih untuk materi ny Ibu.
Saya miftahul jannah binolombangan
ReplyDeleteKelas A semester IV
hadir
Makasih atas materinya bu
Saya miftahul jannah binolombangan
ReplyDeleteKelas A semester IV
hadir
Makasih atas materinya bu
Saya Melisa Betrix Devita Pesik
ReplyDeleteProdi D3 Kls'A Tngkt 2..
Trima kasih Bu ats materinya🙏
Saya Nurul Risty Arifah Antu
ReplyDeleteKelas A Prodi D3 Sem IV
Hadir
Terima Kasih Bu atas materinya🙏
Saya Yogi Monoarfa, Kelas A Prodi D3 Sem IV, Hadir
ReplyDeleteTerima kasih bu materinya ☺️
Saya Deanada M Lamatenggo , Kelas A/Sem IV/ Tingkat II/ DIII.
ReplyDeleteHadir
Terima kasih Bu atas Materinya
Trima kasih bu rahmatullah tahmid
ReplyDeleteKesehatan lingkungan d3 tkt 1
71134519025
Trima ksih bu untuk mtrinya
ReplyDeleteNama : Annisa Agustia
Nim : 711345119009
Kesehtan Lingkungan DIII Tngkt 1 Sem 2
Trimah kasih buk materinya,saya anatasya saraya tngkt 2 kls A
ReplyDeleteTerima kasih ibu materinya, sangat membantu mahasiswa
ReplyDeleteNama : Yoel Harry Mongdong
NIM : 711345118069
Kelas : B
Prodi : D-III SANITASI Tingkat 2
Terima kasih ibu materinya, sangat membantu mahasiswa
ReplyDeleteNama : IMMANUEL
NIM : 711345118029
Kelas : B
Prodi : D-III SANITASI Tingkat 2
Terimah kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Hanatasya putri flalerina
Nim : 711345118028
Kelas B kesehatan lingkungan tingkat II semster IV
Trimah kasih atas materinya ibu🙏
ReplyDeleteNama : jesica nancy paat
Nim : 711345118033
Kelas B kesehatan lingkungan tingkat II semester IV
Terima kasih untk materinya sangt membamtu😇
ReplyDeleteNama : Marthen Lule
Nim : 711335118025
Kelas: D-IV/ smstr IV
Aditya Dauhi. Hadir. Kelas A
ReplyDeleteAstria Tumudai
ReplyDeleteHadir ,kla A
Mksih materinya ibu
Nanda Katili. Hadir. Kelas A
ReplyDeleteTerimakasih ibu atas materinya
ReplyDeleteIndrianingsi Daryanto
Kls A
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteFajriati Tasya Elhelelia
711345118022
Prodi D-III/Kelas A/Sem. IV/Tngkt. II
Hadir bu
Terima kasih materinya Ibu
ReplyDeleteNama : Ruligerit Adelheid Gumuru
Kelas A-D3 /semester 4
Hadir Ibu
Terima kasih ibu materinya
ReplyDeleteDeanada M Lamatenggo
711345118019
Prodi D-III/Kls A/Semester IV/Tingkat II
Hadir Bu
Ahmad Romario Mamonto
ReplyDeleteD3/kls A
Makasih ibu
Nama : Amanda Azizah
ReplyDeleteNIM. : 711335118006
Kelas : DIV Kesling/ Semester IV
Terima kasih atas materinya Ibu
Makasih materinya bu
ReplyDeleteNama : Nurul Risty Arifah Antu
D3/kls A
Makasih materinya bu
ReplyDeleteNama : Nurul Risty Arifah Antu
D3/kls A
Trimah kasih ibu
ReplyDeleteChandrika bukawera
D3 / kls A tngkt 2
Terimah kasih atas materinya ibu
ReplyDeleteNama: Gracela Debora Dalekes
Nim. 711345118027
Kls:A/ Sem: IV/ Ttk: II
Prodi: DIII Sanitasi
Terimakasih ibu atas materinya.
ReplyDeleteNama:Loisa Marpati
Nim:711345118039
Prodi: DIII Sanitasi
Kls/Sem/Tkt: A/IV/II
Trimah kasih ibu
ReplyDeleteAstria Tumudai
Kls A D3
Trimakasi bu
ReplyDeleteRiska m.manu
Kls A D3/ll
Terima kasih atas materinya bu...
ReplyDeleteNama : Virgonaldo
Prodi/sem : D-IV/4
Terima kasih Ibu atas materinya🙏🏻😇
ReplyDeleteNama : Rofiansyah Manoppo
Nim : 711335118039
Prodi: D-IV/Tingkat II/Semester IV
Terima kasih ibu...
ReplyDeleteNama : abdul risky antu
Nim : 711335118001
Prodi : D-IV
Semester : IV
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Gabriella Dien
Nim : 711335118019
Prodi : D-IV/4
Terima kasih ibu atas materinya.
ReplyDeleteNama : Ribka Waruis
NIM : 711335118037
Prodi/Semester : D-IV/4
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Adelia Alamri
Nim : 711335118003
Prodi/sem: DlV/4
Terima kasih ibu atas materinya.
ReplyDeleteNama : Sarmila Lendeon
Nim : 711335118040
Prodi/sem : D-IV/IV
Terima kasih Bu atas materinya.
ReplyDeleteNama : Anidzya Mandak
Nim : 711335118008
Prodi/sem : D-IV/4
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama: Alisya Ramayanti Awal
Nim: 711335118005
Prodi: D-lV semester 4
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Mutiara Kendung
Nim : 711335118030
Prodi/Sem : D-IV/4
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama : Meygi Lukas
Nim : 711335118027
Prodi : D-IV /Semester 4
Terima kasih ibu atas materinya
ReplyDeleteNama: Ninda naura modeong
Nim: 711335118031
prodi: DIV/ semester 4
Terimakasih Ibu atas materinya
ReplyDeletenama: Reyka Gobel
nim : 711335118035
prodi: DIV /smster4
Terima kasih ibu🙏
ReplyDeleteNama :lestari mapalulo
Nim :711335118024
Prodi :D4/IV
Terima kasih ibu materinya 🙏
ReplyDeleteNama: Yunivita Abdullah
Nim: 711335118045
Prodi: D4/IV